SEJARAH UNI SOVIET,PENERUS KEKAISARAN TSAR RUSIA

Uni Soviet secara resmi berdiri dan diakui pada 30 Desember 1922, sebagai penerus Kekaisaran Tsar Rusia. Dilansir Britannica, setelah Revolusi 1917, empat republik sosialis didirikan di wilayah bekas kekaisaran itu. Ini termasuk Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia dan Transkaukasia, juga Republik Sosialis Soviet Ukraina dan Belarusia. Berikut adalah sejarah uni soviet

1. Terbentuknya Uni Soviet

sumber: external-preview.redd.it

Meletusnya Revolusi Rusia atau Revolusi Oktober pada tanggal 25 Oktober 1917 merupakan awal dari terbentuknya Uni Soviet. Revolusi Rusia merupakan puncak kekecewaan warga negara Rusia atas pemerintahan Tsar Nicholas II yang dianggap korup dan sewenang – wenang. Selain itu, revolusi ini juga dilatarbelakangi kaum Bolshevik atas keterlibatan Rusia dalam Perang Dunia I. Kaum Bolshevik dipimpin oleh seorang Marxis bernama Vladimir Ilyich Lenin (1870-1924). Ekspansi wilayah dilakukan Lenin sejak ia mengambil alih tangkup kepemimpinan Rusia. Pada tanggal 30 Desember 1922, Lenin membentuk sebuah federasi bernama Uni Soviet. Federasi ini beranggotakan Rusia, Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Estonia, Georgia, Kazakhstan, Kirghistan, Latvia, Lithuania, Moldovia, Tajikistan, Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan. Lenin menjadi pemimpin pertama Uni Soviet sampai ia wafat pada tahun 1924 dan digantikan oleh Joseph Stalin (1878-1953).

2. Uni Soviet Era Joseph Stalin

sumber: bing.com

Ketika Stalin naik menjadi pemimpin Uni Soviet ia menerapkan pengawasan secara total atas perekonomian Uni Soviet dengan mengendalikan aktivitas industri dan membangun sistem pertanian kolektif. Kebijakan ini mengalami kegagalan dan menyebabkan banyak rakyat mati kelaparan. Stalin juga mengendalikan kehidupan politik dan sosial Uni Soviet. Orang – orang yang menentang kebijakannya ditangkap dan dikirimkan ke kamp – kamp kerja paksa atau bahkan dieksekusi. Tokoh politik maupun militer yang berpengaruh pada era Lenin dilenyapkan. Pembersihan Massal (Great Purge) yang dilakukannya sejak 1937 terhadap lawan politiknya menjadi zaman yang kelam dalam sejarah Uni Soviet.

Pasca Perang Dunia II, Stalin berusaha membangun kembali ekonomi Uni Soviet yang hancur sambil menjalankan kebijakan lamanya, yaitu membangun industri berat dan kebijakan militeristik. Kepiawaiannya dalam berpolitik membentuknya menjadi seorang diktator yang mengantarkan Uni Soviet sebagai negara komunis terkuat. Stalin meninggal pada tahun 1953 dan digantikan Nikita Khrushchev.

3. Uni Soviet Era Khrushchev

sumber: bing.com

Joseph Stalin wafat pada tahun 1953 yang selanjutnya digantikan oleh Nikita Khrushchev (1894-1971) berdasarkan kongres ke-20 Partai Komunis yang diadakan pada tahun 1956. Ia mengganti kebijakan – kebijakan Stalin yang dianggap kejam. Proses politik ini disebut destalinisasi. Maksud dari proses ini adalah menghilangkan segala hal berbau Stalin dalam kehidupan berpolitik di Uni Soviet. Sebagai bagian dari proses destalinisasi, ada dua hal pokok yang dilakukan diantaranya :

Segala sesuatu yang dianggap sebagai kegagalan dan kesalahan, termasuk brutalitas dan kultus individu terhadap Stalin, disingkapkan dan dikecam secara publik
Doktrin Marxisme-Leninisme yang dikembangkan Stalin ditinjau ulang dalam upaya penyesuaian diri terhadap perkembangan sosio-politik, baik yang terjadi di luar negeri maupun di dalam negeri. Di dalam negeri misalnya, muncul generasi baru yang terdiri atas manajer, usahawan, dan cendekiawan. Sesuatu yang sebetulnya tidak dimungkinkan oleh sistem komunisme. Disisi lain, di luar negeri muncul perkembangan baru yang harus mendapat perhatian yaitu penemuan bom nuklir.
Khruschev berusaha meredam ketegangan dengan Barat. Ia mencetuskan beberapa gagasan yang sebenarnya menyimpang dari ajaran Karl Marx dan Stalin, diantaranya :

Mengemukakan bahwa perang dapat dihindari dan bukan lagi tak terelakkan
Membuka kemungkinan hidup berdampingan dengan negara lain yang berbeda sistem sosial politiknya atau suatu keadaan yang disebut peaceful co-existence
Meski demikian, persaingan dengan Barat masih ada seperti pada bidang penerbangan ruang angkasa dan senjata nuklir dengan Amerika. Pada perkembangannya, proses destalinisasi memberikan pengaruh yang besar kepada negara – negara komunis lain. Pemimpin Moskwa yang pada masa pemerintahan Stalin disegani terutama di Eropa Timur, perlahan – lahan luntur. Disisi lain mulai berkembang gagasan polisentrisme atau pusat komunisme tidak hanya terbatas pada satu tempat, Moskwa, melainkan berbagai negara komunis. Khruschev diturunkan dari jabatannya pada tahun 1964 setelah Krisis Rudal Kuba yang terjadi pada 1963. Krisis Rudal Kuba nyaris memicu perang nuklir dengan Amerika Serikat. Posisi Khruschev kemudian digantikan oleh Leonid Brezhnev, seorang pengagum Stalin. Pada masa pemerintahan Brezhnev, ia menghentikan proses destalinisasi dan memulihkan nama Stalin di panggung politik Uni Soviet.

Baca Juga: REMINDER PENDAFTARAN KONAS 8 GELOMBANG 3

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *